PendetaSaifudin Ibrahim (Youtube) Bareskrim Polri akhirnya turun tangan melaksanakan penyelidikan terkait laporan dugaan penistaan agama oleh Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat dalam Alquran. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penyelidikan dilakukan SaifuddinIbrahim menjadi tersangka terkait sejumlah laporan polisi. Adapun laporan itu berkaitan dengan permintaan Saifuddin ke Menteri Agama (Menag) agar 300 ayat di Al Quran dihapus. "Pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (30/3/2022). PendetaSaifuddin Ibrahim kembali berulah lewat pernyataan-pernyataan kontorversinya yang berkaitan dengan agama. 4 Fakta Terkini Kasus Kematian Brigadir J: Irjen Ferdy Sambo, Istri, dan Bharada E Kompak Lakukan Ini 28 Juli 2022, 16:15 WIB. PendetaSaifuddin Ibrahim (Istimewa) JAKARTA - Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim belum menemui titik terang. Ini Kondisi Istri Kopda Muslimin, Masih Harus Jalani Operasi. Jumat, 29 Juli 2022 - 13:56. Pengendara Motor Meninggal Dunia. Banyumas Rabu, 27 Juli 2022 - 16:19. Lobi Kepolisian dan Pada5 Desember 2017, ia ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian dan divonis empat tahun penjara. Pada 2018, Saifuddin Ibrahim pernah dipenjara empat tahun karena menuding Nabi Muhammad SAW sebagai raja cabul karena mempunyai banyak istri. Tudingan itu ditulis Saifuddin di akun Facebooknya. Kini dia ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama. Penyanyilegendaris asal Malaysia, Saleem, meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan istri Saleem, Juriah Bachok, kepada Harian Metro. Berlangganan Login. Sabtu, 19 Maret 2022 Desy Ratnasari Minta Pendeta Saifuddin Ibrahim Ditangkap. Aktris Senior, Dina Mariana Ditemukan Usai Dilaporkan Diculik dan Dihipnotis . Sarah Ayu Saifuddin, begitulah wanita ini akrab dipanggil. Beliau adalah istri dari Pendeta Saifuddin Ibrahim. Di dalam mendampingi sang suami Bapak Saifudin Ibrahim saat masa persidangan dalam kasus penistaan, Ibu Sarah senantiasa bersabar. Dalam sebuah kesempatan, Ibu Sarah bercerita tentang latar belakang keluarga tempat dia tumbuh. "Ibu saya muslim, ayah saya muslim, saya orang Bangka Belitung, saya orang Melayu dan nenek saya China, tapi nggak punya toko" Dulu pada tahun 2013 pernah mendengar cerita ada "ustadz jadi pendeta." Karena penasaran akhirnya ibu Sarah terbang dari Bangka Belitung menuju Jakarta. Dan bertemu dengan seorang penginjil. Akhirnya setelah satu bulan setengah memutuskan untuk hijrah menjadi pengikut Kristus. Kalau di Agama Kristen mengenal namanya "keselamatan, sementara di agamanya yang dulu mudah-mudahan bisa selamat.." Kalau di islam jihad seorang istri adalah salah satunya mengikhlaskan suami untuk berpoligami, sementara di Kristen satu untuk selamanya. Amien Setelah dibaptis, banyak orang yang mempertanyakan keyakinan baru saya. Ibu saya bertanya "apa benar kamu sudah berpindah agama?" saya menjawab " iya" Dihakimi keluarga "Akhirnya saya disidang oleh satu keluarga besar, saya dipertemukan dengan tante dan juga om. Om saya itu ustadz dan pernah naik haji dan dipercayakan untuk bertanya kepada saya" Om saya bertanya "apakah saya masuk Kristen itu dikasih uang?" "enggak, murni dari hati saya" jawab ibu Sarah. Baca juga Perjalanan El Ibnu Vokalis Band Elkasih, Dari Islam Kaffah Hingga Keputusannya Masuk Kristen "Ini Jalan ke Surga" "Apakah kamu dikasih minum ?" tanya om lagi?" Kemudian om saya yang seorang ustadz memberi saya air minum yang dibacakan doa dari ayat-ayat Al-Qur'an" Namun puji syukur, saya tetap memilih Kristus. Ketika anda memilih Kristus, maka yakinlah sepenuhnya kepada-Nya. Setelah satu tahun setengah akhirnya saya menjadi istri bapak Saifudin Ibrahim. Setelah tiga tahun menikah, namun saya belum dikaruniai anak. Akhirnya saya pulang ke Bangka Belitung sendiri, sementara suami saya melakukan pelayanan di Taiwan. Setelah pulang dari Bangka Belitung, saya menyusul ke Taiwan. Dan Puji Tuhan ternyata telah dikaruniai anak dengan masa kandungan tujuh Minggu. Saat dicek ternyata kandungan saya berjenis kelamin laki-laki, padahal suami saya berharap mempunyai anak perempuan. Saat usia kandungan saya umur 8 bulan, Suami saya ditangkap oleh polisi. Disitu saya mengalami shock dan stress. Namun, apalah daya saat Tuhan berkehendak, beberapa bulan kemudian saya melahirkan anak perempuan. Baca juga Kesaksian Saifudin Ibrahim Terbaru - Mantan Guru Pesantren Terbesar di Indonesia "Hidup Ini Adalah Kesempatan untuk Bersaksi' Akhirnya saya memutuskan untuk menulis buku dan selesai dalam waktu satu Minggu, dengan judul "Hatiku Terpikat Mengikuti Yesus." Tonton video kesaksian Ibu Sarah Ayu di bawah ini a JAKARTA – Saifuddin Ibrahim adalah seorang pendeta yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965. Ia memiliki nama lain Abraham Ben Moses. Setelah lulus dari SMA di Bima, Saifuddin Ibrahim melanjutkan kuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta UMS. Ia mengambil jurusan Perbandingan Agama. Selepas dari UMS, Saifuddin Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok, Jawa Barat. Lalu pada 1999 Saifuddin Ibrahim mengajar di NII Al Zaytun Panji Gumilang di Indramayu. Lalu mengajar di Ponpes Al-Zaytun yang bertempat di Haurgeulis Indramayu di bawah asuhan Syaikh AS Panji Gumilang 1999. Tahun 2006, Saifuddin Ibrahim kemudian memeluk agama Kristen. Setelahnya, ia bertekad menjadi penginjil dan hamba Tuhan di Adonai Yeshua Hamashiach. Dalam video di kanal YouTube Kesaksian Segala Bangsa, dengan judul ā€œMengapa Saya Tinggalkan Agamakuā€, Saifuddin Ibrahim bercerita bahwa keputusannya masuk Kristen adalah kemurahan Tuhan. Credit Image YTSaifuddin Ibrahim Walau Saifuddin Ibrahim harus menanggung sejumlah konsekuensi, di antaranya bercerai dengan istri dan kehilangan beberapa aset. Saifuddin Ibrahim juga menegaskan alasannya memilih Kristen adalah karena dalam agama Kristen tidak diajarkan membunuh siapa pun, sedangkan menurutnya, dalam Alquran diajarkan membunuh musuh-musuh di luar Islam. Hanya Saifuddin Ibrahim sendiri dalam keluarganya yang berpindah agama. Istri dan anaknya tetap teguh berpegang dalam ajaran Islam, dan tak berapa lama, meninggal sebagai pemeluk Islam yang taat. Permintaannya yang viral meminta Menag menghapus 300 Ayat dalam Alquran berbuntut panjang, meski begitu, Saifuddin Ibrahim mengaku dalam video youtubenya melakukan ā€œiniā€ demi membela orang-orang minoritas. Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan alasan permintaan itu karena terdapat 300 ayat di Al-Qur’an yang ia sebut itu dapat memicu sikap intoleran, sikap radikal, hingga membenci orang lain yang berbeda agama. Aksinya itu direspon dengan tegas oleh Menko Polhukam Mahfud Md, Mahfud Md menjelaskan bahwa aksi yang telah dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim telah membuat gaduh antarumat. Mahfud lantas menyinggung Undang-Undang UU Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama telah diperbarui menjadi UU No 5 Tahun 1969. Mahfud Md mengatakan UU tersebut bisa dijadikan sebagai dasar untuk memproses Saifuddin lantaran dalam ajaran pokok Islam, ayat Alquran sebanyak tidak boleh ada yang dikurangi. Ilustrasi mendekap Al Quran. Foto ShutterstockSaifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses alias Abraham Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimMenko Polhukam Mahfud MD saat memberikan sambutan pada acara ramah taman Gubernur dan Forkopimda Provinsi Bengkulu. Foto Humas Kemenko PolhukamMenistakan Agama dan Bikin GaduhMahfud mengatakan yang disampaikan Saifuddin merupakan penistaan agama. Sebab ajaran pokok dalam Islam adalah kita jaga kerukunan umat beragama kita. Kita tidak akan melarang orang berbicara, tapi jangan memprovokasi hal-hal yang MDSosok Saifuddin Ibrahim Temperamental Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimBareskrim Polri melakukan kerja sama dengan sejumlah instansi untuk melacak keberadaan pendeta bernama Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses terkait ucapannya yang meminta 300 ayat Al-Quran dihapus dan pesantren merupakan sarang Saifuddin kini diduga berada di Amerika Serikat."Dari hasil penyelidikan diperoleh informasi bahwa Saudara Saifuddin Ibrahim saat ini berada di luar negeri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat 18/3.Selain itu, Dedi mengatakan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi di dalam negeri melalui Kementerian Luar Negeri dan Direktorat Jenderal Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Kemenkumham."Melakukan koordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham dan Kemenlu terkait dugaan keberadaan saudara SI di Amerika Serikat," kata mengungkapkan, saat ini penyidik akan berkoordinasi dengan atase di Biro Investigasi Federal FBI/The Federal Bureau of Investigation terkait hal tersebut.ā€œMelakukan koordinasi dengan Legal Attache FBI,ā€ tersebut berdasarkan pada laporan polisi Nomor LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tanggal 18 Maret 2022 dengan pelapor bernama Rieke Vera dipersangkakan dengan melanggar Pasal 45A ayat 2 Jo Pasal 28 Ayat 2 UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang ITE dan/atau Pasal 156 KUHP dan/atau Pasal 156a KUHP dan/atau Pasal 14 ayat 1, ayat 2 dan/ atau Pasal 15 UU No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan hukum eks kontrakan Saifuddin Ibrahim di Gang Jamblang, RT 01/04 Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Foto Dok. IstimewaSosok Saifuddin Ibrahim TemperamentalSaifuddin Ibrahim atau Abraham Ben Moses atau Abraham Moses pernah terjerat kasus penodaan agama pada 2017. Kala itu ia ditangkap jajaran Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri di Tangerang, Banten, usai menyebarkan kebencian yang menyudutkan agama kasus itu PN Tangerang memvonisnya 4 tahun penjara dan denda Rp 50 diwawancara kumparan tahun 2017, salah seorang rekan Saifuddin, Tony Rosyid, mengatakan Saifuddin merupakan pria asal Bima, NTB. Dia memiliki istri pertama yang sudah meninggal dunia, berasal dari daerah yang sama dengan Tony, yakni Rembang, Jawa memiliki 3 anak dari istri pertama. Si sulung sudah menikah, sedangkan 2 lainnya dibiayai oleh pria pendiri Komunitas Tangan Di Atas TDA, Haji Alay, untuk bersekolah di terkenal terkenal dengan sikap temperamentalnya."Dia memang kurang menjaga tata krama pergaulan, terutama ada dendam dengan Islam sebagai agama masa lalunya sehingga dia ungkapkan dengan ngawur tanpa dia kontrol," kata Tony pada Kamis, 7 Desember Tony, Saifuddin mengaku pernah menjadi guru di yayasan pendidikan Islam Al-Zaytun dan Muhammadiyah Sawangan, Depok. Maka tak heran jika kemampuan bahasa Arabnya cukup bagus. Dia kemudian berpindah agama dari Islam ke Kristen."Saya kenal beliau sekitar 5 tahun yang lalu dan kondisinya sudah temperamen begitu. Dia sering salah mengutip ayat Al-Quran, pernah mengaku sebagai kiai, membicarakan pernikahan poligami Nabi, tapi itu kacau semua," kata Tony, Saifuddin atau Abraham kerap emosional hingga pernah bertengkar fisik dengan peserta diskusi. Bahkan Saifuddin pernah diusir dari diskusi karena tindakannya tersebut."Waktu debat di Cawang, dia pernah saya usir karena debatnya ngaco dan keluar dari tema. Dia memang sangat temperamental, baik saat bertemu langsung maupun tidak langsung," ujar Tony. – Sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim sedang ramai diperbincangkan karena meminta Majelis Ulama Indonesia MUI hapus 300 ayat Alquran. Pendeta Saifuddin Ibrahim terlahir dari kelurga muslim. Namun pada 2006, dia pindah agama menjadi Kristen. Hanya dia sendiri dalam keluarganya yang pindah agama. Istri dan ketiga anak Pendeta Saifuddin Ibrahim tetap berpegang teguh dalam ajaran Islam. Setelah Pendeta Saifuddin berpindah agama, istrinya kembali ke Jepara dan tak berapa lama, meninggal. Ternyata hubungan Saifuddin dan anak-anaknya juga tidaklah baik. Kedua pihak ini saling menulis buku yang berisi ajakan untuk bertobat dan mengikuti ajaran yang mereka pegang. Tak sedikit, ujaran kebencian, hingga kata-kata penistaan terdapat dalam buku yang sama-sama diterbitkan itu. Diketahui, Pendeta Saifuddin Ibrahim terlahir dari keluarga muslim dengan nama Saifuddin Ibrahim. Dia lahir di Bima pada 26 Oktober 1965. Pendeta Saifuddin adalah lulusan SMA di Bima, Nusa Tenggara Barat dan berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan Perbandingan Agama. Ayah Pendeta Saifuddin merupakan guru agama Islam serta pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima. Pendeta Saifuddin pernah mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Setelah itu, Pada tahun 1999, pindah mengajar di Al-Zaytun yang merupakan salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang yang berlokasi di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat. Dia dulunya merupakan seorang muslim yang radikal dan pro terorisme. Pendeta Saifudidin menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta. bbs/ran

istri saifuddin ibrahim meninggal